Perbedaan Pemrograman Terstruktur Dan Berbasis Objek.
Pengertian Pemrograman Terstruktur
Pemrograman Terstruktur adalah
suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk
menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program.
Selain pengertian diatas
Pemrograman Terstruktur adalah suatu aktifitas pemrograman dengan
memperhatikan urutan langkah-langkah perintah secara sistematis, logis ,
dan tersusun berdasarkan algoritma yang sederhana dan mudah dipahami.
Prinsip dari pemrograman
terstruktur adalah Jika suatu proses telah sampai pada suatu titik /
langkah tertentu , maka proses selanjutnya tidak boleh mengeksekusi
langkah sebelumnya / kembali lagi ke baris sebelumnya, kecuali pada
langkah – langkah untuk proses berulang (Loop).
Bahasa pemrograman yang mendukung pemrograman terstruktur:
- C
- Cobol Turbo Prolog
- Pascal
- Delphi dan masih banyak lagi
Pemrograman terstruktur memilki beberapa sifat – sifat seperti :
a. Memuat teknik pemecahan masalah yang logis dan sistematis
b. Memuat algoritma yang efisien, efektif dan sederhana
c. Program disusun dengan logika yang mudah dipahami
d. Tidak menggunakan perintah GOTO
e. Biaya pengujian program relatif rendah
f. Memiliki dokumentasi yang baik
g. Biaya perawatan dan dokumentasi yang dibutuhkan relatif rendah
Berdasarkan penjelasan diatas,
sangat jelas sekali bahwa pemrograman tersktruktur unggul dalam
melakukan pemrograman sederhana karena lebih efisien dan lebih murah
dalam hal perawatannya tetapi permodelan ini lebih susah untuk dipahami
oleh orang – orang selain pembuat program itu sendiri (contohnya ketika
dlakukan tracing program ).
Beberapa keuntungan OOP :
1. Pengubahan program (berupa
penambahan atau penghapusan fitur tertentu); perubahan yang dilakukan
antara lain menyangkut penambahan dan penghapusan dalam suatu database
program misalnya.
2. Maintenance program lebih mudah
dibaca dan dipahami, dan pemrograman berorientasi obyek mengontrol
kerumitan program hanya dengan mengijinkan rincian yang dibutuhkan untuk
programmer.
3. Dapat digunakannya obyek-obyek
sesering yang diinginkan, kita dapat menyimpan obyek-obyek yang yang
dirancang dengan baik ke dalam sebuah tolkit rutin yang bermanfaat yang
dapat disisipkan kedalam kode yang baru dengan sedikit perubahan atau
tanpa perubahan pada kode tersebut.
Jadi, sangat jelas sekal bahwa
pemrograman berorientasi objek sangat cocok sekali digunakan dalam kasus
pembuatan software yang rumit dan kompleks karena memberikan berbagai
kemudahan kepada pemrogram seperti yang telah disebutkan diatas.
Pengertian Pemrograman Berorientasi Objek
Pemrograman berorientasi objek
(Inggris: object-oriented programming disingkat OOP) merupakan paradigma
pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di
dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek.
Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat
menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya.
Bahasa pemrograman yang mendukung OOP antara lain:
Perbedaan mendasar antara OOP dan pemrograman terstruktur adalah:
Dengan menggunakan OOP maka dalam
melakukan pemecahan suatu masalah kita tidak melihat bagaimana cara
menyelesaikan suatu masalah tersebut (terstruktur) tetapi objek-objek
apa yang dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Sedangkan untuk
pemrograman terstruktur, menggunakan prosedur/tata cara yang teratur
untuk mengoperasikan data struktur
Untuk tata nama, keduanya pun memiliki tatanan yang sama walaupun memiliki pengertian tersendiri:
object oriented menggunakan
“method” sedangkan terstruktur menggunakan “function”. Bila di OOP
sering didengar mengenai “objects” maka di terstruktur kita mengenalnya
dengan ” modules”. Begitu pula halnya dengan “message” pada OOP dan
“argument” pada terstruktur. “attribute” pada OOP juga memiliki tatanan
nama yang sepadan dengan “variabel” pada pemrograman terstruktur. Nama : Muhammad Fahri
NPM : 54410679
Kelas : 2IA14
Partner.
Nama : Faisal Muslim
NPM : 59410127
Kelas : 2IA14
Link : icalable.blogspot.com
Tanggal : 6-April-2012
0 komentar:
Posting Komentar